Sabtu, 18 Februari 2012


untuk mamaku "sang penerang malam"

Tak sepatah kata pun terucap…
tak sedikitpun kalimat terurai…
tak secuilpun ungkapan terpancar…

kadang….
harapan terbias oleh kata…
kadang maksud terpendar oleh rasa…

kadang….
impian terbentur suasana…
maafkan saya….
sering kali menambah beban fikiran disaat seharusnya aku berbakti…
disaat seharusnya aku mengabdi dengan sepenuh hati…

entah….
berapa kali aku lakukan itu….
maafkan saya…
maafkan saya…

tapi saya yakin…
dalam mendungnya …
sang “pepadhanging wengi” akan selalu memancarkan cahaya malamnya….

1 komentar:

  1. keren ,
    kunjungi wwwproklamatoronly.blogspot.com min ..
    terimakasih

    BalasHapus