Kamis, 09 Februari 2012


LEMBUTNYA TEGURAN TUHAN
(pernah saya postkan di sini)


beberapa waktu yang lalu (2 hari kalau tidak salah), sehabis sholat sunnah qobliyah isya’. seorang kawan yang berada di depan barisan shof sholatku, berbalik arah dan tiba-tiba bertanya :
kang, carane ngilangi penyakit sombong niku pripun ???_jawa” (mas, caranya menghilangkan sifat sombong itu bagaimana ???).
spontan saja saya jawab “coba diingat, kamu itu asalnya dari apa ???, dari sperma kan ???”
“iya”, jawabnya.
“lha trus yang mau dibanggakan dari sperma itu apa ???” tanyaku.
ia tak menjawab, hanya mengangguk. entah anggukannya itu karena setuju dengan apa yang saya katakan, atau hanya untuk “tepo seliro” terhadap jawabanku, aku tidak tahu. kemudian ia bergegas berbalik arah, menata diri agar sejajar dengan barisan shof sholatnya.
tiba-tiba saja saya teringat sebuah nasehat dalam pengajian al hikam. kemudian saya bilang kapada temanku tadi :
“eh ada satu lagi”
“apa kang ?”, tanya dia.
“aku-nya dihilangkan”, jawabku.
dengan mimik wajah bingung dia bertanya, “maksudnya ???”

“misalkan rumahmu itu hijau karena dicat olehmu, maka aku-mu itu dihilangkan”, terus lagi “misalnya nilai raport hasil belajarmu itu bagus, aku-mu juga harus dihilangkan. dengan kata lain, nilai raportku bagus karena kerjakerasku !!! nah_ peng-aku-an itulah yang harus dihilangkan. intinya, sifat ke-aku-an lah yang dihilangkan. karena pesan guruku, “saktemene menungso kuwi apes, ora duwe doyo opo-opo. rehdene menungso iso opo-opo kuwi lak mergone wis diwenehi izin karo sing moho kuwoso” (sesungguhnya manusia itu lemah, tidak punya daya upaya, jikalau manusia itu bisa berbuat apa-apa itu kan karena telah di-izini (untuk melakukan perbuatan) oleh ALLAH sang maha kuasa)” terangku.
sampai disini, diriku merasa lega.
selanjutnya kami menunaikan sholat isya’ berjama’ah ( seperti biasa, sholatku masih jauh dari “khusuk”, masih belum bisa merasakan nikmatnya sholat). didalam sholat diriku teringat sebuah hadist “la yad khulul jannata, man kana fii qolbihi minal kibr”  artinya : tidak akan masuk surga, barang siapa didalam hatinya terdapat sedikiiiiiiiiit sifat sombong.  kemudian datang pikiran lain, jangan - jangan pertanyaan kawanku itu tadi adalah sebuah teguran dari ALLAH atas perilakuku. “betapa halusnya teguran ALLAH” batinku. tiba-tiba sebuah bisikan datang entah dari mana asalnya “hey sadar !!! kamu itu sedang sholat !!!.
itulah yang terjadi didalam sholatku pada waktu itu, dan yang membuat diriku masih terngiang-ngiang hingga kini adalah “jangan-jangan pertanyaan kawanku itu adalah teguran ALLAH”. berulangkali saya mengkoreksi perbuatan yang selama ini ku lakukan. beberapa kali aku mencoba mengintrospeksi diri, bercermin terhadap diri sendiri. betapa sulitnya mengkoreksi diri dengan cermin yang benar-benar bersih. karena tak jarang,  cermin yang saya gunakan ternyata usang. sehingga noda-noda yang ada pada diri ini tidak kelihatan.
dan sambil terus menginstrospeksi diri, ku panjatkan do’a :
Allohumma arinal haqqa haqqa warzuqnat tiba’ah, waarinal bathila bathila warzuqnaj tinabah. amien ya robbal ‘alamien.”

1 komentar: