Sabtu, 18 Februari 2012


untuk mamaku "sang penerang malam"

Tak sepatah kata pun terucap…
tak sedikitpun kalimat terurai…
tak secuilpun ungkapan terpancar…

kadang….
harapan terbias oleh kata…
kadang maksud terpendar oleh rasa…

kadang….
impian terbentur suasana…
maafkan saya….
sering kali menambah beban fikiran disaat seharusnya aku berbakti…
disaat seharusnya aku mengabdi dengan sepenuh hati…

entah….
berapa kali aku lakukan itu….
maafkan saya…
maafkan saya…

tapi saya yakin…
dalam mendungnya …
sang “pepadhanging wengi” akan selalu memancarkan cahaya malamnya….

Kamis, 09 Februari 2012


LEMBUTNYA TEGURAN TUHAN
(pernah saya postkan di sini)


beberapa waktu yang lalu (2 hari kalau tidak salah), sehabis sholat sunnah qobliyah isya’. seorang kawan yang berada di depan barisan shof sholatku, berbalik arah dan tiba-tiba bertanya :
kang, carane ngilangi penyakit sombong niku pripun ???_jawa” (mas, caranya menghilangkan sifat sombong itu bagaimana ???).
spontan saja saya jawab “coba diingat, kamu itu asalnya dari apa ???, dari sperma kan ???”
“iya”, jawabnya.
“lha trus yang mau dibanggakan dari sperma itu apa ???” tanyaku.
ia tak menjawab, hanya mengangguk. entah anggukannya itu karena setuju dengan apa yang saya katakan, atau hanya untuk “tepo seliro” terhadap jawabanku, aku tidak tahu. kemudian ia bergegas berbalik arah, menata diri agar sejajar dengan barisan shof sholatnya.
tiba-tiba saja saya teringat sebuah nasehat dalam pengajian al hikam. kemudian saya bilang kapada temanku tadi :
“eh ada satu lagi”
“apa kang ?”, tanya dia.
“aku-nya dihilangkan”, jawabku.
dengan mimik wajah bingung dia bertanya, “maksudnya ???”